Yang "Hilang" telah Kembali
Kembalinya "dia" yang hilang
"Bukan hanya soal obrolannya tapi pertemuannya, antara dua pasang mata yang dulu ingin bahagia namun tidak bisa bersama."
Selamat Malam, bersama rindu yang masih ku pendam dan sulit untuk diredam.
Berbicara perihal perasaan aku memang bukan seseorang yang paham tentang "Perasaan" seseorang, apalagi kepada orang terdahulu yang pernah ku kecewakan hatinya,perasaaannya, bahkan kepercayaannya.
saat itu aku adalah aku yang sulit mengendalikan diriku, aku yang tak pernah mau mengakui keburukan-keburukan yang ada dalam diriku.
saat itu aku adalah aku yang sulit mengendalikan diriku, aku yang tak pernah mau mengakui keburukan-keburukan yang ada dalam diriku.
"Kehilangan" dirimu adalah akibat yang kudapat dari ego yang selalu ku menangkan dalam diriku, atau entah karena rasa cinta yang terlalu menghantui hari-hari yang ku jalani.
Tapi aku selalu percaya bahwa setiap hati seseorang memiliki pemiliknya masing-masing dan kemanapun hati itu akan pergi dia pasti kembali kepada pemilik sesungguhnya dan tuhan memiliki banyak cara untuk membuatnya bersatu lagi. tapi kalau memang hati itu bukan milik "ku" ? tuhan memiliki banyak cara menemukan kamu dengan orang lain.
"Kehilangan"
bukan hanya tentang yang tak lagi ada,
namun tentang yang ada, tetapi tak terasa,
didengar, tetapi tak dipahami.
Hadir,namun tak lagi berarti.
Seiring berjalannya waktu, aku berpura-pura melupakan dirimu meski yang ku lakukan adalah memperhatikannmu dari kejauhan. meluangkan waktu -ku sejenak untuk mengetahui apa yang sudah lama tak ku ketahui tentang dirimu.
Bak gayung bersambut, tuhan membuat cara yang baik nan lembut untuk mempertemukanku dengan dirimu disela-sela kesibukan yang kita jalani masing-masing.
Tak perlu lama dan tak perlu menunda, Pertemuan itu akhirnya terjadi secara ekslusif antara si Kembalinya yang hilang dan hilang yang telah kembali. Disebuah tempat makan, kita bercerita berbagi tawa dan bercanda bersama, menceritakan kisah yang ku punya dan kau punya, walau aku tak mengerti bahas apa tapi interaksi yang terjadi syarat akan makna. Bukan hanya soal obrolannya tapi pertemuannya, antara dua pasang mata yang dulu ingin bahagia namun tidak bisa bersama.
meski saat itu aku merasa canggung tapi aku berusaha menguatkan diriku dan mengkondisikan suasana, melupakan kenangan pahit yang pernah terjadi antara aku dengannya dan membuat sudut pandang baru untuk bahagia bersama. Aku berusaha menguatkan diriku bahwa Pertemuan ini adalah langkah baru mengawali canda tawa yang ku harap berlanjut mulai detik ini hingga sampai hari seterusnya. Meski ku tahu dirimu bisa saja memilih orang lain dibandingkan diriku yang bukan siapa-siapa dan tak memiliki apa-apa.
meski saat itu aku merasa canggung tapi aku berusaha menguatkan diriku dan mengkondisikan suasana, melupakan kenangan pahit yang pernah terjadi antara aku dengannya dan membuat sudut pandang baru untuk bahagia bersama. Aku berusaha menguatkan diriku bahwa Pertemuan ini adalah langkah baru mengawali canda tawa yang ku harap berlanjut mulai detik ini hingga sampai hari seterusnya. Meski ku tahu dirimu bisa saja memilih orang lain dibandingkan diriku yang bukan siapa-siapa dan tak memiliki apa-apa.
Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya ketika bersama dirimu adalah hal yang aku lakukan pada malam itu, tak ingin ku sia-sia kan rasanya saat itu. Tiap kata yang kau ucapkan tak ingin rasanya ku lewatkan.
tak ku pahami perasaan apa yang sedang mengendalikan diriku, rasa gundah ini membuat gaduh,rasa gugup ini membuatku gagap, dan rasa nyaman ini terasa membelenggu.
yang ku tahu saat itu yang ku lakukan hanya memandangmu dan memikirkanmu meski ku tahu akan berpisah denganmu malam itu membuatku haru.
such a nice story 😍
BalasHapusKerennnnnn
BalasHapus